i don`t know everything,but i know something

Sabtu, 02 April 2011

Tolong samapaikan pada tanah yang kini ku pijak....

Aku memijakkan kaki, di tanah ini.
Berupaya meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan.

Aku berjalan yang entah kemana arah tujuan ini,
meski tertatih dan sempoyongan.
Menyusuri setiap lekuk ceruk perjalanan ini.
Melihat nyata dalam proses "menjadi" yang terus menerus.
Ternyata banyak sekali kekecewaan.
Kenyataan seolah menjadi kebohongan.
Aku menatap rendah, kecil sekali aku ini.

Aku, ditampar keras sekali!
Hingga aku tersungkur lemah,
Ta' berdaya.

Aku disini, melihat seonggok daging yang dinamakan manusia.
Meninggalkan sangkarnya, mencari secercah harapan demi masa depan.
Ada pula yang lupa, untuk apa dirinya berada disini.
Mereka semua hanyut dalam derasnya rutinitas MEMBOSANKAN ini!
Menggadaikan "kehidupannya" untuk hidup.
Hingga Ta' asing lagi dengan keberadaannya.


Sejenak aku mengunjungi ruang spiritual.
Yang selalu kusempatkan,
setidaknya sebelum mengakhiri hari.
Bersimpuh pada kuasa-Nya....
Terkadang aku bertanya,
Dengan segala keterbatasan manusia, sementara hasrat untuk "keutuhan" selalu menyerang.
Hingga memaksa manusia untuk melakukan proyeksi "ke-Maha-an" pada hal-hal transenden (Tuhan-nya)
Guna menjalankan misi menuju "utuh" tersebut.
Sesungguhnya jiwa manusia selalu berada dalam kepanikan dan kegelisahan, karena dengan segala daya upaya apapun, tetap saja manusia itu rendah.

Dunia ini relatif tidak memiliki banyak warna indah...
Cenderung pro glamouritas, pro kemapanan,
dari situlah aku melompat!
yang membawa duniaku menjadi tidak bertepi.
Sekaligus tersesat didalam keluasannya.
Mungkin inilah pelarianku atas dunia yang ta' ramah ini.
Mungkin pula aku mengumpulkan bekal dalam meraih kekekalan.
Sambil menanti itu,
aku berupaya memaknai kesementaraan ini.
Atau mungkin juga ini jalan yang membawaku untuk pulang.


Tolong samapaikan pada tanah yang kini ku pijak....

Aku sadar.
Meski raga ini merasa nyaman dengan dunia,
Tapi sejatinya jiwa ini rindu untuk "pulang".
Kembali pulang pada "Ke-Luhur-an"

Aku pun sadar,
Sejauh apapun aku berjalan.
Aku tetap rindu untuk pulang pada tempat asalku,
Bercengkrama hangat, 
Penuh peluk, cinta, kasih,
Seorang Ibu........


* Dalam perjalanan menuju ketidakpastian...
aku lelah, Ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar